Editor Yohanes Enggar Harususilo
Oleh: Woro Sri Hastuti | Dosen Universitas Negeri Yogyakarta
KOMPAS.com – Pemerintah telah mengumumkan sekolah bisa melakukan pembelajaran tatap muka terbatas pada tahun ajaran baru yang dimulai pada Juli 2021. Kebijakan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi.
Panduan tersebut mendorong sekolah menyediakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang menerapkan protokol kesehatan dan juga pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Tidak lama lagi sekolah akan kembali kedatangan “tamu istimewa” yang selama ini dirindukan, yaitu siswa tercinta. Ibarat guru adalah tuan rumah dan siswa adalah tamu, maka tuan rumah pasti akan mempersiapkan hidangan kesukaan tamunya.
Salah satu yang perlu dipersiapkan adalah metode sekolah tatap muka terbatas yang efektif. Lalu apa yang perlu dilakukan guru untuk memberikan “jamuan istimewa” kepada tamunya nanti?
1. Analisa kompetensi dasar
Sebelum pembelajaran tatap muka terbatas berjalan, guru harus melakukan analisis untuk menemukan kompetensi esensial bagi siswa.
Salah satu caranya adalah menyederhanakan (bukan memadatkan) materi untuk memperpendek waktu pembelajaran.
Hasilnya adalah waktu yang disediakan juga dapat digunakan untuk berbagai aktivitas yang dapat mengembangkan keterampilan hidup siswa.
2. Kenali kemampuan siswa
Pada awal pertemuan PTM terbatas, selama 1-2 minggu siswa diberikan pembelajaran dengan materi pengulangan dari yang sudah disampaikan pada saat belajar dari rumah. Guru perlu mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang sudah dan belum dikuasai siswa.
Hasil identifikasi tersebut menjadi bahan materi pembelajaran selanjutnya. Upaya ini untuk meminimalisir learning loss atau penurunan kemampuan belajar siswa saat mereka harus belajar dari rumah.
3. Kolaborasi
Kepala sekolah harus bekerja sama dengan guru untuk mendesain program pembelajaran dan menentukan pelaksanaan program sekolah, seperti literasi atau program kekhasan lainnya. Setelah itu guru dapat merancang rencana pembelajaran dalam satu semester.
Rencana pembelajaran didesain dengan sederhana, memuat langkah-langkah esensial dalam setiap minggunya. Setiap minggu ditulis dengan jelas kemampuan apa yang harus dicapai siswa dan tema apa yang diangkat.
4. Memaksimalkan pencapaian kompetensi
Pada awal pembelajaran, guru memberi topik yang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai siswa. Misalnya hari ini siswa akan bermain dengan air. Siswa dapat diarahkan membaca buku fiksi tentang air untuk meningkatkan minat mereka.
Setelah itu siswa dapat diminta untuk membentuk kelompok, lalu melakukan permainan dengan air. Bisa melalui pelajaran IPA belajar konsep tekanan air, pelajaran PPKn tentang cara menghemat penggunaan air untuk belajar hak dan kewajiban, atau bahkan matematika belajar menghitung debit air.
Setelah selesai, siswa diminta untuk menceritakan kembali apa yang telah dilakukannya, bisa secara lisan (berbicara dan menyimak) maupun tertulis. Jangan lupa tambahkan video pendukung pembelajaran yang dapat menguatkan materi yang telah diterima mereka.
Kiat-kiat di atas dapat dilakukan untuk menarik minat siswa mengikuti sekolah tatap muka terbatas. Satu hal yang dipegang oleh guru yaitu kemampuan apa yang diarahkan oleh kurikulum untuk dicapai siswa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul “5 Hal Ini Perlu Disiapkan Guru Jelang Sekolah Tatap Muka”, Klik untuk baca: https://edukasi.kompas.com/read/2021/04/04/174142171/5-hal-ini-perlu-disiapkan-guru-jelang-sekolah-tatap-muka?page=all#page2.
Editor : Yohanes Enggar Harususilo